adakah salah sekiranya berkecil hati dengan tindakan orang lain yang menuduh tanpa memikirkan perasaan orang yang dituduh?menuduh sesuatu yang bukan kita lakukan,bukanlah suatu perkara yang mudah untuk diterima..tapi itulah namanya ujian.moga kepahitan ini akan berakhir dengan kemanisan.semoga kepahitan ini memberikanku pengalaman baru untuk dijadikan senjata dan kekuatan di masa depan..amin....ya Allah..ujilah hati ini..moga aku sentiasa dalam pandanganMu..moga ujian ini akan mendekatkan lagi aku padaMu..
k mi kata hidup ini kita yang indahkannya.jadi jika kita mahukan hidup ini indah,corakkanlah dengan keindahan.maka indahlah yang kita dapat..terima kasih k mi.
aku belajar untuk menerima dengan sabar dan memafkan orang yang melakukan tuduhan tersebut.terima kasih kerana memberikan aku peluang mendapatkan pahala free..
aku diberi pengalaman dan ilmu baru hadiah dari Allah yang Maha Esa dan Maha Penyayang.belajar untuk menerima dan memafkan.belajar untuk terus tersenyum walaupun mata digenangi air mata..dan belajar untuk mengenali siapa kawan dan siapa lawan..
semoga buah kesabaran sentiasa bertambah dan bercambah di dalam raga jiwa yang dihiasi kelopak bungaan ketenangan...amin
Wednesday, February 18, 2009
Sunday, February 15, 2009
la TAHZAN..
Suatu hari, seorang anak bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa ibu menangis?"
Ibunya menjawab, "Sebab ibu adalah perempuan, nak." "Saya tidak mengerti ibu," kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kau memang tak akan mengerti…"
Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. "Ayah, mengapa ibu menangis?" "Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas," sang ayah menjawab. "Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan."
Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, dia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?" Dalam mimpinya dia merasa seolah-olah mendengar jawapannya:
"Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
"Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila dia telah membesar.
"Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.
"Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.
"Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam apa jua keadaan dan situasi. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak- anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.
"Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sukar dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
"Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
"Dan akhirnya, Kuberikan wanita air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat dia gunakan bila-bila masa pun dia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya air mata ini adalah "air mata kehidupan."
Ibunya menjawab, "Sebab ibu adalah perempuan, nak." "Saya tidak mengerti ibu," kata si anak. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kau memang tak akan mengerti…"
Kemudian si anak bertanya kepada ayahnya. "Ayah, mengapa ibu menangis?" "Ibumu menangis tanpa sebab yang jelas," sang ayah menjawab. "Semua perempuan memang sering menangis tanpa alasan."
Si anak membesar menjadi remaja, dan dia tetap terus bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis? Hingga pada suatu malam, dia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa perempuan mudah menangis?" Dalam mimpinya dia merasa seolah-olah mendengar jawapannya:
"Saat Ku ciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
"Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila dia telah membesar.
"Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.
"Ku berikan kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.
"Kuberikan wanita perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam apa jua keadaan dan situasi. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak- anak yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.
"Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sukar dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
"Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik adalah yang tidak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
"Dan akhirnya, Kuberikan wanita air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kepada wanita, agar dapat dia gunakan bila-bila masa pun dia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, kerana sebenarnya air mata ini adalah "air mata kehidupan."
aduhai iman
Iman di hati jua mampu bertukar musim. Bukan cuaca menjadi punca. Namun bagaimana kita membajanya. Iman bukan terletak pada luaran tapi tersudut kemas dalam lubuk hati. Curilah sejenak masa dari usiamu. Nilailah imanmu. Adakah alpa bila tiba kebahagiaan seketika bagai musim panas? Atau seperti musim luruh; gugur satu persatu dan akhirnya tandus? Mungkinkah bagai musim salju yang dingin dan sepi? Atau indah mewangi bak musim bunga? Tepuklah dada, tanyalah iman!
Andaiku pergi..
Andaiku Pergi
Album :
Munsyid : Mirwana
http://liriknasyid.com
Cerita hidup kian berlalu
Membawaku ke penghujung
Kaku langkah kian lemah
Kelu lidah untuk bicara
Langit jingga warna senja
Desir bayu membisik duka
Kealpaan nan semalam
Inginku lepaskan luka silam
Bersama rayu doa
Damba keampunanNya
Andai diriku pergi
Tinggalkanmu sendiri
Usah kau sedih
Usah tangisi duga dari Ilahi
Andaiku pergi dulu
Tiba tika dan waktu
Telah tertulis takdir untukku
Perjanjian yang Maha Agung
Doakanku sejahtera disisiNya
Rasa gentar rasa rindu
Bertarung di fikiranku
Wajah ceria, senyum manja
Kisah kita menghapus resah
Maafkan diriku kasih
Kerna buat kau menangis
Restuiku dengan cinta
Jangan kau titiskan air mata
Pintaku redhailah
Terima kasih atas segalanya
Hidup ini sementara
Ujian pasti setia hati
PadaMu kekasih
Moga rahmat hidayahMu
Mengiringiku, menemaniku
Saat akhir waktu
Bersaksi diriku
Tiada lain hanya Kau satu
Memiliki cintaku
Ku serah segalanya kepada Mu
Album :
Munsyid : Mirwana
http://liriknasyid.com
Cerita hidup kian berlalu
Membawaku ke penghujung
Kaku langkah kian lemah
Kelu lidah untuk bicara
Langit jingga warna senja
Desir bayu membisik duka
Kealpaan nan semalam
Inginku lepaskan luka silam
Bersama rayu doa
Damba keampunanNya
Andai diriku pergi
Tinggalkanmu sendiri
Usah kau sedih
Usah tangisi duga dari Ilahi
Andaiku pergi dulu
Tiba tika dan waktu
Telah tertulis takdir untukku
Perjanjian yang Maha Agung
Doakanku sejahtera disisiNya
Rasa gentar rasa rindu
Bertarung di fikiranku
Wajah ceria, senyum manja
Kisah kita menghapus resah
Maafkan diriku kasih
Kerna buat kau menangis
Restuiku dengan cinta
Jangan kau titiskan air mata
Pintaku redhailah
Terima kasih atas segalanya
Hidup ini sementara
Ujian pasti setia hati
PadaMu kekasih
Moga rahmat hidayahMu
Mengiringiku, menemaniku
Saat akhir waktu
Bersaksi diriku
Tiada lain hanya Kau satu
Memiliki cintaku
Ku serah segalanya kepada Mu
ya allah..andainya ini ujianMu untukku,tabahkan hati ini menghadapinya..sesungguhnya ujian ini adalah hadiah dariMu.cuma aku yang tidak bersyukur lantaran suka mengeluh bila diuji Allah..
hati ini banyak lalai dariMu.mungkin ini adalah loceng amaran padaku untuk aku kembali dekat denganMu ya Allah...terima kasih ya allah.kerana sentiasa membunyikan loceng tatkala aku mulai lalai dariMu...
ya Allah..pimpinlah hati ini dalam agamaMu.tanamlah benih kesabaran agar aku terus tegar untuk hadapi setiap kerenah manusia..
bantulah aku ya Allah...
tunjukilah aku jalan yang lurus..
Amin
hati ini banyak lalai dariMu.mungkin ini adalah loceng amaran padaku untuk aku kembali dekat denganMu ya Allah...terima kasih ya allah.kerana sentiasa membunyikan loceng tatkala aku mulai lalai dariMu...
ya Allah..pimpinlah hati ini dalam agamaMu.tanamlah benih kesabaran agar aku terus tegar untuk hadapi setiap kerenah manusia..
bantulah aku ya Allah...
tunjukilah aku jalan yang lurus..
Amin
Subscribe to:
Posts (Atom)